Kamis, 29 Januari 2015

Kenangan dari Cerita lalu

Berawal dari malas mengikuti sebuah mata pelajaran tertentu di kelas ku, karena guru yang menyampaikan materi pelajarannya kurang menarik. Padahal termasuk mata pelajaran yang diwajibkan untuk ujian akhir nasional. Hal ini  membuat beberapa teman-teman di kelas ada yang enggan mengikuti. Belum lagi selalu ada oleh-oleh pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, untuk dibahas pada pertemuan berikutnya. Kebetulan mata pelajaran di hari berikutnya adalah jam pertama ! mantap lah ! Bagi yang belum mengerjakan pasti alamat tidak kebagian waktu untuk mengerjakan sebelum bel berbunyi ( kebiasaan para oknum anti pekerjaan rumah ) Kalau yang nekad sengaja datang terlambat, atau sekalian cabut/bolos jam pertama. Padahal kewajiban utama siswa adalah BELAJAR ! bukan membolos, yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah Tawuran !  teman-teman justru malah malas masuk sekolah, atau sering mampir ke tempat di mana tidak semestinya pelajar berada, di lokasi pusat pertokoan, distro, caffe atau pusat-pusat keramaian di kota-kota besar misalnya. Kalau di daerah ada saja yang dijadikan tempat bolos warung kopi, rumah indekos, rental PS/game online atau apalah. (meski aku sendiri juga suka malas untuk belajar). Tapi untuk bolos ke sekolah gara-gara guru "galak" mata pelajaran yang tidak bersahabat, enggak lah..... karena ada keyakinan dibalik semua itu pasti ada hasil yang akan dicapai, ke disiplinan, ketekunan, serta ilmu yang pasti sangat berguna di kemudian hari baik secara langsung kita pergunakan atau hanya landasan teori saja. Juga jerih payah orang tua berupaya menyekolahkan putra-putrinya akan sangat sia-sia, jika kita tidak berhasil  memperlihatkan prestasi yang luar biasa setidaknya orang tua juga pasti bersyukur anaknya sudah tumbuh dewasa serta mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Sederhana sebenarnya keinginan orang tua kita, meski juga banyak dari orang tua yang menuntut anaknya menjadi juara kelas, sekolah atau masuk universitas bonafide/biaya mahal, tujuannya adalah sebagai bekal kehidupan di kemudian hari kelak sendiri tanpa orang tua lagi. Wahai adik-adikku yang masih dibangku sekolah/kuliah yakin lah akan kemampuan yang telah diberikan oleh Tuhan YME kepada kita, kalau mau berupaya serta mohon restu orang tua halangan serta rintangan akan dapat dilalui. Karena kebebasan bukan diberikan oleh siapa, melainkan sebebasnya mempergunakan anugerah tak terhingga itu dioptimalkan untuk jalan kebajikan serta kebaikan dan kehormatan bagi sesama. Menjadi yang luar biasa, biasa-biasa saja, atau binasa sia-sia adalah pilihan ! Ini hanya sebuah cerita dari masa yang telah kulalui, waktu kecil belum sekolah dijari orang tua untuk belajar membaca. Sudah sekolah sudah bisa baca tulis, dimasukkan ke bimbingan belajar atau les supaya meningkat kemampuan menimba ilmunya, untuk menambah wawasan orang tua juga tidak mencegah kita untuk ikut organisasi kemasyarakatan, ( bidang olah raga, pramuka, musik, tarian, dst ) Terimakasih ayah....terimakasih ibu, atas pengorbananmu selama aku tidak menyadari semua itu; hingga aku akhirnya menemukan arti penyertaanmu, sampai kapanpun ku tak akan mampu membalas kasih sayang mu ! Tuhan berilah istirahat kekal disurga Mu buat orang tuaku dan mohon ampunan atas kesalahan orang tuaku.       

Kamis, 09 Februari 2012

Uang


HIDUP INI HANYA AKAN PENUH KETIKA ORANG BERUPAYA MEMBERI MAKNA PADA JIWANYA.

Awalnya manusia yang mengontrol uang, kemudian berkembang menjadi sebaliknya, manusia dikontrol oleh uang. 
Inti kebebasan finansial yang diajarkan oleh Robert T Kiyosaki adalah alternatif mencari uang selain bekerja sebagai karyawan.caranya dengan melakuakan investasi individu.




Didalam cashflow quadrant beliau yang terkenal, dikatakan ada 4(empat) macam orang dalam mencari uang; yaitu E = employee atau pegawai, S = self employed atau pekerja lepas, B = business owner atau pemilik usaha, dan I = investor atau penanam modal. Adapun yang mendasari sifat kuat orang tipe E  merasa aman, sedangkan sifat kuat pada orang tipe  S adalah aku akan melakukan dengan caraku, sifat kuat pada orang tipe B membiarkan orang lain mengerjakannya untuk saya, sifat terakhir orang tipe I ialah membuat uang dengan uang. Label untuk orang jenis E adalah Anda punya pekerjaan; label untuk orang jenis S adalah Anda memiliki pekerjaan; label untuk orang jenis B adalah Anda mempunyai sistem dan orang bekerja untuk Anda; label untuk orang jenis I adalah uang bekerja untuk Anda.
http://www.melileaindo.co.id

Rabu, 08 Februari 2012

Belajar bersyukur dari nasib orang baik atau nasib orang jahat

Menurut Anda, apakah nasib orang baik dan nasib orang jahat adalah sama?
Kenyataannya, semua makhluk akan berakhir pada kematian & menjadi misteri sejak dulu kala, hingga sekarang bahkan sampai kapanpun. Bagaimana kita menyikapi hal tersebut, menjalani kehidupan menurut hati nurani serta merta berpasrah pada TUHAN, tetap berusaha pantang untuk menyerah, bahwa dalam tiap perjuangan akan ada hasil, percayalah sobat......

Untuk menambah wacana, silahkan kunjungi :
https://twitter.com

Belajar dari kata-kata bijak, tidak seharusnya hanya dari orang-orang termasyur saja. Ada kalanya sebagai orang tua juga dapat memetik buah-buah bijaksana dari putra-purinya disaat memasuki usia pertumbuhan. Dikala mereka masih bayi, sedapat mungkin orang tua akan belajar memahami bahasa bayi, dengan menimang, mendekap penuh mesra, memberikan susu dikala perutnya terasa lapar atau mulutnya kehausan, menggantikan popoknya yang basah oleh ompol supaya nyaman tidurnya. semua itu jika dilakukan atas dasar kasih yang tulus akan merupakan suatu anugerah yang tak ternilai harganya.

Namun setelah beranjak kanak-kanak, dulu bayi yang mungil akan berkembang menjadi pribadi kecil yang mulai mengenal lingkungan sekitarnya. Pertemanan, mainan baru, bersinggungan dengan teman sekolah, para tetangga bahkan orang yang lalu lalang kerumah, tukang sayuran, tukang ambil sampah, dan yang lain lagi mulai berinteraksi secara langsung. Si kecil pun akan mulai menceritakan pengalamannya, merengek, bahkan bermanja-manja seperti teman-temannya kepada orangtuanya. Bahkan mulai kritis menanyakan ini - itu bahkan tak sedikit orang tua kalang kabut menjawab pertanyaan dari mulut kecilnya.

Beranjak ke remaja semakin exclusive intensitas dengan rekan sebaya, banyak pengaruh baik maupun buruk tanpa kita sadari, selaku orang harus jeli terhadap perilaku perubahan buah hatinya yang semakin beranjak dewasa. Pasti harapan orang tua menghendaki tmbuh kembang anaknya menjadi yang terbaik. Pada kenyataanya tak sedikit pula yang jauh dari harapan orang tua. Mereka bisa berubah arah 180 derajat tanpa disadari, karena banyak hal. Lingkungan, pergaulan, kasih sayang orang tua, serta bimbingan yang diterima untuk menjadi pribadi yang tangguh. Baik secara fisik maupun rohaninya.